Home Media Merger Indosat dan Tri Punya Tantangan Pemerataan Jaringan

Merger Indosat dan Tri Punya Tantangan Pemerataan Jaringan

BTS.jpg

Thereviewers.id – Konsolidasi bisnis antara operator Indosat Ooredoo dengan Hutchison Tri Indonesia dapat berkontribusi pada pemerataan jaringan 4G yang merupakan persyaratan mutlak untuk akses internet yang dibutuhkan dalam transformasi digital.

Menurut Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia-ITB (PIKERTI-ITB), Ian Joseph Matheus Edward, tantangan yang dihadapi Indosat dan Tri setelah merger tersebut adalah pemerataan jaringan mengingat coverage area Indosat Ooredoo dan Tri belum seluas dan semasif Telkomsel.

Selama ini menurut Ian, baik Indosat Ooredoo maupun Tri umumnya baru memenuhi seputaran Indonesia bagian Barat dan sedikit Indonesia Tengah. Salah satu bentuk konsolidasi terkait pembangunan jaringan 4G, menurut Ian adalah dengan melakukan relokasi BTS 4G namun tidak hanya sekadar memindahkan tetapi juga sambil mempelajari karakter di daerah yang akan diekspansi.

Mempelajari karakter yang dimaksud dijelaskan Ian adalah agar skala ekonomi, bisnis dan penggunaannya benar-benar memberi manfaat. Konsolidasi dapat mendorong efisiensi dan efektifitas sumber daya yang dimilki keduanya sehingga mampu membangun dengan cakupan yang lebih luas.

Baca juga: Merger Operator Ciptakan Industri Telko Digital Kelas Baru

“Salah satu prasyarat merger adalah harus bersedia melakukan ekspansi ke daerah lain. Pemerintah harus menagih secara rinci pelaksanaan perluasan layanan mereka. Karena lisensi penyelenggaraan telekomunikasi khususnya linsensi selular 4G adalah lisensi nasional, sehingga layaknya semua operator menyediakan jaringan di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Namun pemerintah juga harus menyiapkan ekosistem yang mendukung pemakaian jaringan 4G tersebut. Ekosistem yang dimaksud di antaranya ketersediaan pasokan bahan bakar atau listrik, pemberdayaan sektor bisnis masyarakat dan UMKM, pengoperasian logistik dan transportasi, dan berbagai hal lainnya. Bila ekosistemnya mendukung, Ian menjamin pemanfaatan 4G tidak akan sia-sia.

Selain pemerataan jaringan 4G, tantangan bagi operator konsolidasi adalah merancang skema tarif baru yang tepat dan terjangkau guna memperoleh pelanggan yang setia. Service level aggrement (SLA) yang ditingkatkan termasuk pengembangan teknologi adalah bagian lain yang harus dijamin kepada pelanggan.

Konsolidasi ini harus benar-benar dijaga oleh pemerintah, jangan sampai ada yang dirugikan. Tarif baru seharusnya dapat terjangkau masyarakat tapi juga tidak merugikan operator. Sehingga asas utama telekomunikasi adalah memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dapat tercapai.